Perkembangan Teknologi sekarang ini yang menerapkan konsep “Sistem Temu Kembali Informasi (STKI)” dalam kehidupan sehari-hari

 

INFORMATION RETRIEVAL

(TEMU KEMBALI INFORMASI)

DEFINITION(“DEFINISI” )

  1. Information retrieval is generally considered as a subfield of computer science that deals with the representation, storage, and access of information (“Temu Balik Informasi Umumnya dianggap sebagai sub bidang dari ilmu komputer yang menawarkan bagian dengan representasi, penyimpanan, dan akses informasi”) è Akram Roshdi and Akram Roohparvar “Review: Information Retrieval Techniques and Applications”.
  2. Information retrieval (IR) is finding material (usually documents) of an unstructured nature (usually text) that satisfies an information need from within large collections (usually stored on computers) (“Temu Kembali Informasi adalah pencarian meteri (biasanya dokumen) yang bersifat tidak terstruktur (biasanya teks) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam koleksi yang besar (biasanya disimpan di komputer)”) è Christopher D.Manning, at all.

“Information retrieval adalah sebuah proses untuk menemukan kembali informasi yang dibutuhkan dari sebuah sistem penyimpanan dan penelusuran informasi. Sistem temu kembali informasi mensyaratkan ada kebutuhan informasi dari pengguna,   ada dokumen atau rekod yang berisi informasi yang diorganisasikan dalam sebuah sistem yang memudahkan temu kembali informasi dan strategi penelusuran yang tepat sehingga dokumen yang sesuai dengan kebutuhan dapat ditemukan kembali.” è (Pengertian Information Retrieval System atau Sistem Temu Kembali Informasi oleh Nuning Kurniasih dalam Modul Perkuliahan Information Retrieval System, Rev. Januari 2014). Fikom Unpad)

  • General Description (“Gambaran Umum”)

General Description 1

General Description 2

General Description 3

SUBJECT (“POKOK BAHASAN”)

Pada prinsipnya menurut Houghton (1977) sistem temu kembali informasi adalah penelusuran yang merupakan interaksi antara pemakai dan sistem dan pernyataan kebutuhan pengguna diekspresikan sebagai suatu istilah tertentu. Selanjutnya dinyatakan bahwa komponen fundamental dari sistem temu kembali informasi adalah sebagai berikut:

  1. penyimpanan (storage), yaitu menyangkut analisis subjek oleh pengindeks dan penerjemahan dari istilah ke dalam bahasa pengindeksan oleh sistem.
  2. proses temu kembali (retrieval), yaitu berkaitan dengan analisis dan pernyataan penelusuran; penerjemahan pertanyaan dalam bahasa pengindeksan oleh sistem; serta formulasi dari strategi penelusuran diekspresikan sebagai suatu istilah tertentu.

Lancaster (1979) dan Doyle (1975) memandang sistem temu-kembali informasi dalam konteks siklus transfer informasi, mengatakan bahwa suatu sistem temu-kembali informasi merupakan subsistem (tahap luaran) dari sistem informasi. Lancaster juga mengatakan bahwa sistem temu-kembali informasi terdiri dari enam subsistem:

  1. subsistem dokumen
  2. subsistem indexing
  3. subsistem kosa kata
  4. subsistem penelusuran
  5. antar-muka (interface) pemakai dengan sistem
  6. subsistem penyesuaian/pencocokan.

 

Dokumen sebagai objek data dalam Sistem Temu Kembali Informasi merupakan sumber informasi. Dokumen biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks atau kata kunci. Kata kunci dapat diekstrak secara langsung dari teks dokumen atau ditentukan secara khusus oleh spesialis subjek dalam proses pengindeksan yang pada dasarnya terdiri dari proses analisis dan representasi dokumen. Pengindeksan dilakukan dengan menggunakan sistem pengindeksan tertentu, yaitu himpunan kosa kata yang dapat dijadikan sebagai bahasa indeks sehingga diperoleh informasi yang terorganisasi. Sementara itu, pencarian diawali dengan adanya kebutuhan informasi pengguna. Dalam hal ini Sistem Temu Kembali Informasi berfungsi untuk menganalisis pertanyaan (query) pengguna yang merupakan representasi dari kebutuhan informasi untuk mendapatkan pernyataan-pernyataan pencarian yang tepat. Selanjutnya pernyataan-pernyataan pencarian tersebut dipertemukan dengan informasi yang telah terorganisasi dengan suatu fungsi penyesuaian (matching function) tertentu sehingga ditemukan dokumen atau sekumpulan dokumen. Proses tersebut di atas dapat diilustrasikan seperti gambar berikut:

Subject

 

(Paper Of Deni Eko Pratomo/1204505018)

INFORMATION RETRIEVAL APPLICATION FOR THE REAL WORLD (“PENERAPAN TEMU KEMBALI INFORMASI DALAM DUNIA NYATA”)

Peranan IR pada kehidupan sehari-hari yang sering ditemui adalah penggunaan mesin pencari. Mesin pencari digunakan untuk mencari informasi yang relevan sesuai dengan kata kunci yang telah dimasukan oleh pengguna dari mesin pencari tersebut. IR berperan dalam membangun mesin pencari yang kinerja cukup baik dengan tolak ukur berupa relevansi output dari mesin pencari dengan input yang umumnya berupa query dari pengguna mesin pencari tersebut.

Mekanisme dari mesin pencari yang umum ditemui adalah pengumpulan data dan proses pembentukan indeks dari data yang sudah dikumpulkan. Kegiatan seperti ini sering disebut dengan proses web crawling dan indexing. Kegiatan web crawling dan indexing merupakan bagian utama proses web information retrieval. Proses indexing pada web information retrieval ditujukan untuk mempercepat proses pencarian topik yang dikehendaki pengguna. Hal ini dilakukan sebagaimana syarat IR yang baik adalah IR yang efisien dan memberikan hasil yang relevan.

Contoh lain dari penerapan IR yang sering ditemui adalah pada layanan ­email. Pada layanan email umumnya ditemukan spam yang merupakan email yang kurang penting bagi pengguna layanan email. Email pengguna dari layanan email haruslah di-filter agar pengguna tidak terganggu dengan adanya spam. Proses filter pada layanan email inilah merupakan salah satu penerapan dari IR. Pada kegiatan IR, email akan di-filter secara otomatis agar tidak menggangu pengguna.

Selain itu IR juga dapat diterapkan sebagai sistem pencarian metadata dari sebuah file musik. Misalnya saja aplikasi pemutar musik pada smartphone dapat menemukan nama pengarang dan genre musik berdasarkan file musik yang tersedia. Data berupa bentuk gelombang bunyi pada suatu file musik pada aplikasi pemutar musik tersebut nantinya dapat diolah lebih lanjut untuk menemukan informasi yang diperlukan. Hal ini merupakan salah satu peranan IR dalam kehidupan sehari-hari yang juga sering ditemukan namun tidak disadari.

Komentar